Pusat Pendidikan Komputer Al-Azhar Lampung Sebagai wadah Pengembangan Teknologi Informasi bagi peserta didik, tenaga didik dan tenaga kependidikan tingkat SD1, SD2, SMP 3 dan SMA 3 guna peningkatan profesionalisme SDM

"Setiap jiwa diciptakan bertabiat tergesa-gesa sehingga kesabaran memang bukan sifat asli pada kebanyakan jiwa. Dan karena ketergesaannya jiwa yang belum seimbang akan berdoa untuk kejahatan sebagaimana ia berdoa untuk kebaikan. Marilah kita menjadi jiwa yang ikhlas mengerjakan yang bisa kita kerjakan, dan menyerahkan yang berada di luar kemampuan kita kepada Alloh SWT, agar kita dirahmati dengan kesabaran." Usah gelisah apabila dibenci manusia karena masih banyak yang menyayangimu didunia, tapi gelisahlah apabila dibenci Alloh karena tiada lagi yang mengasihimu diakhirat.

Senin, 12 Desember 2011

Sistem Pendidikan Klasikal Menuju Pendidikan Mastery Learning

Merosotnya kualitas pendidikan disebabkan karena sistem yang kurang tepat. Sistem klasikal dinilai belum mampu mengembangkan kemampuan anak didik karena telah membatasi perkembangan mereka. Sekalipun ada yang mempunyai kemampuan lebih, apalagi guru sudah menyusun program satuan pelajaran maupun rencana pembelajaran yang dibuat oleh guru semuanya serba seragam.




Masalah lain dalam bidang pendidikan di Indonesia adalah bahwa pendekatan dalam pembelajaran masih terlalu didominasi oleh peran guru. Guru lebih banyak menempatkan siswa sebagai objek dan bukan sebagai subjek didik. Pendidikan kita kurang memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan berfikir holistik, kreatif, objektif serta kurang memperhatikan ketuntasan belajar secara individual. Proses pendidikan di sistem persekolahan Indonesia, umumnya belum menerapkan pembelajaran sampai anak menguasai materi pembelajaran secara tuntas, akibatnya tidak aneh bila masih banyak siswa yang tidak menguasai materi pembelajaran secara tuntas.





Mastery learning adalah salah satu filsafat yang mengatakan bahwa dengan sistem pengajaran yang tepat, semua siswa dapat belajar dengan hasil yang baik dari hampir seluruh materi pelajaran yang diajarkan di sekolah.Pandangan ini jelas menolak pandangan yang mengatakan bahwa tingkat keberhasilan siswa di sekolah sangat ditentukan oleh tingkat kecerdasan bawaannya atau IQ-nya.




Bahan pelajaran yang digunakan sebagai wahana untuk mengembangkan suatu sistem pengajaran sehingga semua siswa diharapkan dapat menguasai tujuan pendidikan dibagi menjadi beberapa unit. Setiap unit terdiri dari bahan-bahan pelajaran yang diurutkan secara singkat sistematis dari bahan yang mudah ke bahan yang sukar. Setiap siswa diharuskan menguasai satu unit pelajaran sebelum diperbolehkan untuk mempelajari unit pelajaran berikutnya. Bagi siswa yang gagal menguasai satu unit tertentu harus diberikan perbaikan (remedi).

Dipandang dari sudut pendidikan, memang cara belajar mengajar dengan menggunakan prinsip mastery learning sangatlah menguntungkan siswa, karena hanya dengan cara tersebut setiap siswa dapat dikembangkan semaksimal mungkin.

0 komentar:

Posting Komentar